Title : Flashback
Chap : 2
/ ?
Author : iceteacassie a.k.a. Aistiyana a.k.a.
i5ryansmanda
Rating : PG
Genre : Angst, little Comedy (ngga tau ah...)
Cast : DBSK (except Changmin), 'n the others.
Warning : Yaoi, man x man. Dont Like, Dont Read
“Mian
Jae.....saranghae...”
Apa??
Apa yang tadi dia katakan?? Yunho berkata apa tadi?? Aku tidak bisa
mendengarnya dengan jelas. Tiba-tiba saja pendengaranku terganggu lagi. Apa
yang tadi dia katakan?? Seseorang tolong bantu aku... Kenapa disaat seperti ini
tiba-tiba saja aku tidak bisa mendengar?? Bagaimana ini bisa terjadi?? Kenapa??
“Yunho....Yunho....bangun....aku
mohon...”
Tubuhnya
melemas dipelukanku dan sempat kurasakan tubuhnya semakin dingin saja. Apa
Yunho benar-benar sudah pergi?? Tidak !!! Andwe !!!
“Kau tidak boleh pergi
Yunho... Kau sudah berjanji padaku kan??...Yunho......Yunho.....”
Umma
Yunho terlihat histeris melihat keadaan anaknya ini. Aku sangat merasa bersalah
pada mereka. Air mataku tak henti-hentinya mengalir keluar. Aku bahkan tidak bisa
menghentikannya. Dadaku terasa sesak. Rasanya aku tak sanggup bernafas lagi.
Aku benar-benar merasa sakit. Sakit sekali. Tubuhku bergetar ketika memeluknya.
Ya.... Aku merasa tubuhku pun tak sanggup lagi menopang berat badannya itu.
Rasanya aku juga ingin ambruk. Ambruk karena beban kesedihan ini.
(Tidak.....Tunggu
dulu Jae....Kau harus kuat....Yunho ada ditanganmu sekarang. Jika kau ambruk.
Yunho pun juga akan ikut ambruk bersamamu... Bertahanlah Jae... Demi
dia...Kuatkan dirimu...)
Tidak...!!
Aku tidak bisa... Aku sudah tidak sanggup lagi.... Tolong aku.... Tolong
Yunho..... Selamatkan dia..... Aku mohon... Tolong kami.....
Seketika
itu pula kulihat Dokter beserta jajarannya mendatangi kamar Yunho. Mereka
meminta kami untuk keluar. Dan mau tidak mau aku juga harus keluar walaupun
tubuhku ini sudah tidak sanggup lagi
berjalan.
Sesampai di luar. Tiba-tiba saja tubuhku melemas. Mataku berkunang-kunang.
Pandanganku sedikit gelap. Kakikupun tak sanggup menahan beban tubuhku sendiri.
Dan seketika itu pula aku ambruk. Akupun akhirnya tidak
merasakan
apa-apa. Sama sekali.
***************
Begitu
aku bangun. Aku melihat Umma dan Appa ada disana. Tampak ekspresi bahagia,
kaget, khawatir dan aku rasa ada pula ekspresi rindu pada wajah mereka.
Ya.....sepertinya begitu...Lalu aku mengedarkan pandanganku kesegala arah untuk
mengingat peristiwa apa yang baru saja terjadi. Saat ini aku seperti orang
amnesia saja. Rasanya sulit sekali mengingat-ingat kejadian yang telah lalu.
Ketika aku mengedarkan pandangan, aku juga melihat ada dokter dan perawat
disana. Kenapa mereka ada disana?? Kenapa mereka ada di kamarku?? Mungkin aku
sedang ada di rumah sakit sekarang. Ya... Aku rasa begitu... Tapi tunggu....
Rumah sakit..... Siapa yang sakit?? Aku?? Tidak... Aku rasa bukan aku yang
sakit. Kembali kuerjap-erjapkan mata dan mencoba untuk mengedarkan pandangan
dengan harapan bisa mengingat kembali. Tapi ingatanku seolah telah hilang
begitu saja. Seluruh isi otakku sepertinya telah bercampur aduk jadi satu. Dan
aku merasa sangat bingung. Tiba-tiba saja seseorang menggenggam tanganku. Dia
duduk di samping ranjang. Dan dia tersenyum melihatku. Senyum itu....Senyum
yang pernah aku lihat sebelumnya...Aku kembali mengerjap-erjapkan mataku.
Rasanya pengelihatanku juga sedikit kabur sekarang. Setelah aku cermati
benar-benar. Aku akhirnya bisa melihat wajahnya, walaupun masih dalam keadaan
samar-samar. Tunggu....Aku mengenalnya....Aku tahu wajah ini....Aku ingat
senyum ini. Ya aku ingat. Dia adalah Yunho....?!?!?
“Yunho??
tanyaku.”
Dia
kembali tersenyum kearahku. Ya benar... Orang yang saat ini berada disampingku
dan sedang menggenggam erat tanganku ini adalah Yunho...!! Aku senang akhirnya
bisa mengingatnya. Tapi tunggu... Bukankah tadi Yunho.....
“Yunho...Gwencana yo??
Mian, tadi aku benar-benar tidak tahu, kalau kau tidak boleh makan makanan itu.
Aku sungguh tidak tahu... Aku benar-benar menyesal... Kau tidak apa-apa kan
Yunho?? Kau benar-benar tidak akan meninggalkanku kan?? Kau baik-baik saja kan
sekarang?? Mianhe....Jeongmal mianhe...Yunho-ah..”
“Kau ini bicara apa sih
Jae...Aku tidak mengerti sama sekali. Aku baik-baik saja. Kau bisa lihat
sendiri kan?”
“Tapi tadi kau...Kau
tadi sempat ambruk dipelukanku dan aku pikir kau akan meninggalkanku untuk
selama-lamanya...Aku takut Yunho...”
tanpa kusadari, aku langsung menangis sesenggukkan di hadapan semua orang. Dan
aku langsung memeluk Yunho dengan erat. Aku benar-benar merasa sedih...aku
sungguh takut...Aku takut dia akan pergi lagi.
“Tenang Jae. Aku tidak
akan meninggalkanmu. Kau tidak usah khawatir. Lagipula kapan aku ambruk
dipelukanmu? Yang ada itu, kau yang ambruk di pelukanku. Hahaha... Lalu mengenai makanan tadi, apa maksudmu? Aku dari tadi belum
makan apa-apa.” Jawab
Yunho dengan santai sambil mengusap-usap punggungku. Aku
langsung kaget dibuatnya. Dan seketika itu pula aku langsung melepas pelukanku dan berkata,”Tidak mungkin... Kau
tadi yang tiba-tiba jatuh dan tubuhmu mulai mendingin kan? Lalu sekarang aku
terbaring disini gara-gara aku tadi pingsan akibat melihatmu terbaring disana.
Ya kan??”tanyaku
penasaran.
“Kau ini aneh Jae.
Bicara apa lagi sekarang kau ini? Kau ini sedang meracau ya?”
“Tidak. Aku benar-benar
mengingatnya. Aku tidak mungkin salah.”
Melihat
kepanikanku itu, Umma akhirnya ikut menyahut dan berkata, “Jae...Bagaimana
keadaanmu? Kau sudah merasa baikan kan sekarang? Kau ini..... sudah tidak
sadarkan diri semenjak kecelakaan tiga hari yang lalu. Kau baik-baik saja kan
Jae?”
“Ne Umma. Aku baik-baik
saja. Mana mungkin aku tidak sadarkan diri selama tiga hari? Bukankah aku tidak
sadarkan diri beberapa jam yang lalu karena pingsan?”
“Kau pasti sudah lupa ya
Jae. Atau bahkan tidak ingat sama sekali. Tiga hari yang lalu kau dan Yunho
mengalami kecelakaan mobil. Dan dari kalian berdua lukamu yang terparah.
Kepalamu terbentur dan tulang kakimu ada yang retak. Umma sangat khawatir
sekali. Yunho tidak mengalami luka yang serius. Hanya kaki dan tangannya saja
yang lecet. Selebihnya dia tidak apa-apa. Oleh karena itulah saat ini dia bisa
berada disampingmu dalam keadaan baik. Kami semua mengkhawatirkanmu Jae... Umma
yakin kau akan segera sembuh dan bisa kuliah lagi seperti biasanya. Kami semua
yakin kalau kau akan segera pulih kembali Jae.” Jelas Umma panjang lebar.
Jadi...
Jika hal yang dikatakan Umma itu memang benar, maka semua yang aku rasa telah
aku alami itu adalah khayalan. Dan semua itu hanyalah mimpi selama aku tidak
sadarkan diri?? Aku kembali termenung untuk sesaat. Aku mencoba untuk memahami
kata-kata Umma dan mencari titik terangnya. Aku hanya berkutat dengan pikiranku
sendiri dan tidak berbicara apapun. Aku mencoba mencari tahu manakah dari mimpi
itu yang benar-benar nyata dan terjadi padaku. Tapi aku sendiri tidak bisa
membedakan mana yang nyata dan mana yang mimpi. Seolah semuanya tampak nyata
bagiku. Dan aku merasa telah mengalami semua kejadian itu. Aku kembali
memandangi wajah orang-orang disekitarku itu. Dan aku berharap salah seorang
diantara mereka akan membantuku untuk memahami arti dari semua peristiwa ini.
Aku benar-benar bingung dibuatnya. Aku benar-benar merasa kalut.
Tidak
lama kemudian dokter mendekat ke arahku. Dan dia mencoba memeriksa keadaanku.
Tak lama kemudian dia pun berkata,Aku
rasa dia sudah agak sehat. Tapi untuk sementara dia harus menjalani perawatan
tambahan untuk lukanya ini. Aku rasa kalian sudah tidak perlu cemas lagi.
Dokter
itu pun akhirnya pergi setelah memeriksaku. Sekarang tinggal aku, Yunho, Umma,
dan Appa di dalam.
“Umma, aku masih tidak
mengerti. Aku masih bingung dengan semua ini.”
“Tidak apa-apa Jae.
Benturan di kepalamu itu pastilah yang menjadi penyebabnya. Lama-kelamaan kau
akan mengerti. Baiklah. Umma dan Appa pergi dulu. Kami ada urusan sebentar.
Yunho, tolong jaga Jae ya?” Sesaat setelah itu Umma dan Appa bergantian
memelukku dan mencium keningku kemudian mereka pun akhirnya pergi. Dan sekarang
tinggal aku dan Yunho saja yang berada didalam.
“Yunho...Kau harus
menjelaskan semuanya padaku.”
“Ok. Kita mulai
darimana?”
“Jadi selama ini bukan
kau yang sakit? Tetapi aku?”
“Ya...”jawabnya singkat.
“Lalu, kejadian
itu...Ini berarti hanya saat-saat sebelum kecelakaan saja yang memang
benar-benar terjadi?”
“Ya....Saat itu kita
berdua pergi ke perpustakaan, lalu setelah itu kita mengalami kecelakaan. Dan
kau berakhir disini. Itu saja, tidak lebih.”
Jawabnya datar.
“Jadi....kau tidak
apa-apa?”
“Harus kukatakan sampai
berapa kali, agar kau percaya Jae?? Aku tidak apa-apa... Sungguh...”
“Lalu tentang perjodohan
itu juga??”
“Perjodohan apa? Aku
tidak mengerti.”
“Owh....Kau tidak tahu
ya?? Ya sudah tidak apa-apa....”
“Oh ya Jae...Ada yang
ingin kusampaikan padamu. Kuharap setelah aku mengatakan hal ini. Kau tidak
akan marah dan membenciku. Mungkin ini bukanlah saat yang tepat. Tapi hal ini
harus segera aku katakan.”
Sesaat setelah itu, dia mengambil sesuatu dari
kantong bajunya. Ya....Itu adalah kotak hitam kecil yang dulu dibawanya saat
kami pergi ke perpustakaan. Apa itu?? Sepertinya itu bukanlah barang biasa. Aku
jadi penasaran. Dia memang selalu berhasil membuatku penasaran. Apa itu
sebenarnya?? Lalu setelah mengambil barang tersebut dia menyerahkannya padaku.
Dan akupun menerimanya. Aku heran, disaat seperti ini, benda apa yang ingin dia
berikan padaku?? Tampak luar kotak ini terlihat sangat sederhana. Tapi entah
apa yang ada didalamnya. Dan kenapa dia menggunakan warna hitam?? Dia tahu saja
kalau warna hitam adalah warna kesukaanku. Tapi apa hubungannya coba?? Sesaat
kemudian aku memandang wajah Yunho. Dan dia pun tersenyum kearahku. Senyum yang
sangat tulus.
“Apa ini?”
tanyaku penasaran.
”Buka saja. Dan kau akan
tahu sendiri.”
“Baiklah. Aku buka ya...”
Setelah
itupun aku akhirnya membuka kotak yang diberikannya itu. Aku membukanya dengan
penuh kehati-hatian. Walaupun ada sedikit keraguan di hatiku. Aku tetap
membukanya.
Sesaat
setelah melihat isinya...Aku langsung terperanjat kaget. Apa ini?? Kenapa dia
memberikan benda seperti ini padaku?? Bisa-bisanya dia memberikan benda semacam
ini?? Disaat seperti ini pula?? Aku sangat bingung dibuatnya. Apa maksudnya??
Untuk apa dia memberikan benda ini padaku??
Aneh
sekali. Lalu akupun langsung bertanya padanya,”Yunho.....Apa maksudnya
ini? Cincin apa ini?”
TBC
Niat
mau buat FIN ngga jadi, coz punya ide baru buat ngakhirin ni FF.
Keke.....
Penasaran
ngga?? Cincin apa yang Yunho berikan ke Jae itu??
Kalau
ngga penasaran... Ya udah ngga usah baca kelanjutannya aja. *Author mutung
Tapi
neg penasaran awas....
Jangan
buat kesimpulan sendiri ya..... Oke...??
Tapi
semakin lama malah smakin berasa ngga nyambung ma titlenya ya??*plak
Keke.....sengaja.....*plak...plak...
Mebret….mebret nie FF yah??...
Komen...Komen....
Gomawo...
oh ya...ini adalah link ke Chap 3 : Fanfiction yunjae 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar